Kabar-malaka.com – KeluargaKorbanUngkapFakta Kasus dugaan penganiayaan oknum KepalaSekolah Dasar Inpres (SDI) Bora berinisial DL, di Desa Tesa, Kecamatan Laen Mane, Kabupaten Malaka terhadap dua AnakdiBawaUmur.
KeluargaKorban kepada media mengungkapkan, Kekekerasa yang dilakukan Okunum KepsekSDIBora berinisial DL dalam Sebuah video memperlihatkan aksi penganiayaan terhadap dua anakdibawaumur viral di media sosial, pada kamis malam, (4/5/2023) itu benar terjadi.
Nenek MTB yang adalah keluarga dari salah satu Korban berinisial FXN mengakui bahwa itu cucunya bersama temannya.
“Mereka adalah cucu saya, dan kejadian itu benar terjadi. Sesuai dengan video itu, Kepsek pikul mereka dua orang karena tidak bawa bambu,” Ungkap Nenek si Korban.
MTB mengakui bahwa KepalaSekolah sedang tersulut emosi karena anak-anak tidak membawa bambu.
“Hanya karena bambu anak-anak menjadi korban. Kita sebagai Guru harusnya memberikan teladan yang baik, apa lagi kepalasekolah. Setidaknya kita kasi kesempatan untuk mereka bawa di lain hari, bukan kita langsung memukul mereka,” Bebernya.
Dikatakannya, kedua bocah yang diduga dianiaya itu adalah laki-laki dan perempuan berinisial FXN dan NRCB dengan tangan kanannya.
Menurutnya, ia sebagai orang tua murid dan sebagai guru tidak rela melihat anak-anak di pukul hanya karena hal sepeleh.
“Hanya karena bambu kita harus memukul anak-anak, itu bukan contoh yang baik. Toh masih ada banyak cara untuk mencerahÄ·an pemikiran anak-untuk taat dan bisa membawa bambu itu,” Kata Punya.
Ia mengakui, bahwa kejadian seperti ini sudah sering terjadi di lingkungan SDIBora, kecamatan Laen Mane, Kabupaten Malaka.
“Bukan baru ini kali tapi hampir setiap saat” Tuturnya
Karena aksi tak terpuji dari Oknum Kepsek tersebut menjadi perhatian serius publik, para pengawas menuju ke sekolah untuk membahas hal tersebut.
“Hari Sabtu itu yang pengawas ke sekolah tapi tidak ada tindakan juga malah tambah bela kepsek,” Kaui MTB.
Kendati demikian dinilai sikap yang diambil para pengawas itu telah pilih kasih dan memihak kepada Kepala Sekolah. Artinya pengawas diduga menanam bibit Rusak dalam dunia pendidikan di kabupaten Malaka.
Lanjut, karena MTB nenek si Korban laki-laki meminta pihak media untuk usut kasus tersebut.
“Harus kejar sampai tuntas, Harapan mama harus tuntaskan.Terima kasih,” Pintanya.
Redaksi : Arro
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.