Daerah  

Direktur RSUPP Betun dr. Wayan Megaputra Supancanata Diduga Menghindar Dari Kasus Jerilius Fahik

Foto://Direktur Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan(RSUPP) Betun, dr. Wayan Megaputra Supancanata

BETUN, Kabar-Malaka.com- Diduga
Direktur Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan (RSUPP) Betun, Kabupaten Malaka, dr. Wayan Megaputra Supancanata menghindar dari dugaan malpraktek terhadap Jerilius Fahik (Korban).

Salah seorang pasien diduga menjadi korban malpraktek itu adalah Jerilius Fahik yang meninggal dunia usai disuntik seorang perawat RSUPP Betun.

Korban malpraktek di RSUPP Betun itu salah satu warga Dusun Kota Bot, Desa Alas, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka.

Baca Juga :  Curah Hujan Sangat Tinggi Hantui NTT, 8 Desa di Kabupaten Malaka Terendam Banjir

Berdasarkan Informasi yang dilansir dari media victorynews.id bahwa, dari sumber di RSUPP Betun menyebutkan korban masuk ruang IGD pada Senin (27/2/2023) pagi.

Korban menghembuskan napas terakhir pada pukul 23.00 Wita setelah mendapat suntik dari oknum perawat.

Aksi oknum perawat itu disaksikan langusung oleh ibu, bapak, dan kakak kandung almarhum.

Mirisnya, saat mengambil tindakan medis oknum perawat di ruangan gawat darurat tersebut tidak didampingi dengan seorang dokter yang bertugas pada malam itu.

Baca Juga :  SPBU di Kabupaten Malaka Mulai Terapkan Pembelian BBM Subsidi Pakai Aplikasi dan Barcode

Melihat kejadian itu, keluarga korban merasa tidak terima dengan tindakan oknum perawat yang dinilai bekerja tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pihak rumah sakit setempat.

Akhirnya keluarga korban memutuskan mendatangi Mapolres Malaka guna melaporkan kejadian tersebut. Demikian informasi dari media victorynews.id.

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan (RSUPP) Betun, Kabupaten Malaka , dr. Wayan Megaputra Supancanata yang sebagai penanggungjawabnya sejauh ini belum bisa di konfirmasi media.

Baca Juga :  Gagasan Bupati Malaka dengan Sebutan 3 K Direspons Positif Oleh Kadista Provinsi NTT

Hal tersebut diduga Direktur RSUPP Betun, dr. Wayan Megaputra Supancanata menghindar dari masalah tersebut karena tidak mampu mengatasinya.

Masalah tersebut telah dilaporkan oleh ke polres Malaka oleh Pihak Korban yang meninggal terkait dugaan malpraktek menghilangkan nyawa Jerilius Fahik (Korban) di RSUPP Betun.

Redaksi : Arro