Maria Fransiska Bria, S.Ak Mulai Dipromosikan Tim Lewat Baliho Caleg

BETUN, Kabar-malaka.com – Pelaksanaan Pemilu masih jauh, namun sejumlah kalangan tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti dan bertarung pada ajang pesta rakyat lima tahunan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Untuk itu, sejumlah tim pendukung mulai mempromosikan calon DPRD yakni Maria Fransiska Bria lewat baliho atau spanduk di setiap sudut cabang Desa Umatoos.

Maria Fransiska Bria yang akrab disapa RANI itu mendapatkan dukungan melalui baliho atau spanduk untuk promosi caleg sebaģai Cakap Calon DPRD Malaka Dapil dua.

Baca Juga :  Pilkada 2024: Tiga Kandidat Ini Menjadi Topik Hangat Perebutan 01 di Malaka

“Sesuai yang kita lihat, Baliho atau spanduknya sudah terpasang di beberapa titik Cabang di Desa Umatoos,” Kata salah satu Nelayan di Pantai Abudenok pada minggu (26/3/2023).

Dia mengatakan kami beberapa teman-teman nelayan akan mendukung Rani di pemilu 2024 mendatang.

Ia pun menyampaikan, terkait spanduk yang telah dipasang nantinya akan dapat didaur ulang. Sehingga sisa spanduk pasca pemilu jangan terbuang sia-sia.

“Kami kini lebih kreatif untuk memanfaatkan perkembangan teknologi hingga sampai tahap kampanye di era teknologi tinggi seperti memanfaatkan media jejaring sosial,” kata dia.

Baca Juga :  Dinilai Figur Pro Rakyat, Tim Relawan Siap Menangkan Hendrianus Bria Jadi DPRD Malaka

Seorang nelayan yang tidak sempat memberitahukan namanya di media ini mengungkapkan, dirinya tak perlu menyebutkan namanya di media.

“Saya tidak mau nama saya disediakan, cukup saya katakan kami siap dukung. Saya itu lebih mendukung caleg agar berkampanye bisa ada kekuatan bagi Rani,” Tuturnya.

“Dengan spanduk ini, kita akan sampaikan agar Rani sebagai caleg harus turun ke lapangan untuk melakukan Survei di tengah masyarakat. Siapa tahu ada keluhan yang dapat di bantu olehnya,” kata sang nelayan ini penuh kepercayaan.

Baca Juga :  Penerima Bansos di Desa Railor Tahak Didominasi Aparat dan Guru, Warga Jadi Penonton

Menurutnya, caleg harus fokus untuk menjual ide dan gagasannya kepada publik melalui media tentang apa yang harus ia lakukan.

“Saya pikir kemungkinan obral janji lewat baliho akan dapat memberi jalan baginya. Politik tentu berbeda, namun ketika janji lewat baliho dengan yang janji kepada publik langsung melalui tatap muka karena ada perbedaan nilai tanggung jawabnya,” Pungkas dia.

(KM/TIM)