Perduli Pendidikan Anak Bangsa, Bupati Simon Buka Kembali SDN Oevetnai yang Ditutup Mantan Bupati SBS

Untuk mengetahui kembali dan perbandingan massa kepemimpinan Bupati Malaka Simon Nahak dan Mantan Bupati Malaka SBS di dunia pendidikan.

Kabar-malaka.com – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Oevetnai yang ditutup mantan Bupati Malaka, SBS pada Januari 2017 beberapa tahun lalu dibuka kembali oleh Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H., M.H,.

SDN Oevetnai itu letaknya di Dusun Wetalas, Desa Weulun, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rumah didikan bagi anak pelajar SDN Oevetnai itu dibuka kembali Bupati Malaka guna untuk mendekatkan pelayanan bagi anak didik demi mengembangkan ilmu pengetahuan dan prestasi anak malaka kususnya, dan anak bangsa pada umumnya.

Baca Juga :  DPC PMKRI Cabang Kefamenanu, St. Yohanes Don Bosco Resmi Dikukuhkan Tri Natalia Urada

Sekolah yang ditutup SBS yang mendapatkan respon cepat itu kemudian diterangi listrik pasca Pemerintah Pusat (Pempus) sesuai instruksi pusat agar sekolah dasar itu dibuka kembali.

Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H., M.H dalam arahannya pada acara penyalahan listrik di Dusun Wetalas Desa Weulun, pada Kamis 30november 2023 mengatakan izin operasional SDN Oevetnai sudah diterbitkan.

Baca Juga :  Ketua PGRI Kesal, Bupati Malaka Mutasi Para Guru Diduga Penuh Tendensi Politik

“Saat ini, pemerintah sudah masukan listrik untuk menjawab kebutuhan itu. Karena, sejak Indonesia merdeka 78 tahun lalu, warga Dusun Wetalas belum menikmati penerangan listrik,” Tandasnya.

Kemudian Ketua Pospera, Paskalis Wandelinus Nahak kepada media, Sabtu 02 desember 2023 beberapa waktu lalu memebenarkan, bahwa SDN Oevetnai ditutup mantan Bupati SBS pada Februari 2017.

Penutupan sekolah itu menimbulkan keresahan warga, bukan saja warga Desa Weulun melainkan juga warga Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Baca Juga :  Ini Kata Rektor Undana Kupang Soal Pungutan Iuran Ikoma FKM

Karena, sekolah itu dibangun untuk menjawab kebutuhan pendidikan di daerah batas dua kabupaten, yakni Malaka dan TTS.

Karena keresahan warga, POSPERA membawa masalah itu ke Pempus di Jakarta, khususnya di Dirjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

“Bahkan informasi itu tiba di KSP (red, Kantor Staf Kepresidenan),” Pungkas Wendy, Ketua Pospera Malaka selaku caleg PDIP Dapil 1 terpilih.

Redaksi://Arro