Daerah  

Tak Ingin Masyarakat Kelaparan, Bacalon Bupati Malaka Kim Taolin Terapkan Strategi Kembangkan Pangan Lokal

Kabar-malaka.comBakal Calon Bupati Malaka 2024, Louise Lucky Taolin, S.Sos tidak mau ada warga masyarakat di kabupaten malaka Krisis Pangan atau kelaparan.

Demikian diungkapkan Bakal Calon Bupati Malaka 2024, Louise Lucky Taolin, S.Sos di kediamannya, Tubaki, kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Jumat (01/03/2024).

Menurutnya, sebagai pemerintah harus memahami kebutuhan masyarakat, minimal turun ke lapangan untuk tahu persoalan yang mengakibatkan faktor krisis pangan di masyarakat.

“Kita harus pastikan di lapangan, supaya kita tahu kenapa masyarakat krisis pangan dan kelaparan,” Ujarnya.

Kim Taolin mengatakan, pemerintah harus survei agar memanfaatkan lahan pertanian masyarakat malaka, sehingga bisa distribusikan traktor untuk balik lahan dan bisa menanam.

Baca Juga :  Pengurus KONI Malaka Resmi Dikukuhkan, Ketum KONI ; Kita Siap Majukan Olahraga di Malaka dan Bawa Para Atlet Cetak Rekor di Nasional

“Jika itu dilakukan, masyarakat tidak akan krisis pangan. Karena manusia butuh Kinyang. Mereka kinyang untuk bekerja, dan dengan mereka kerja ekonomi mereka akan meningkat dan bisa menyekolahkan anak-anak ke pendidikan lebih tinggi,” Ungkapnya.

Karena itu kata Kim Taolin, kita harus fungsikan lahan itu untuk mengolah tanaman pangan. Jadi pentingnya pengembangan pangan lokal ini karena potensi pangan lokal di Malaka sangat besar.

“Ada banyak potensi pangan lokal yang sangat besar dalam mendukung ketahanan pangan di malaka, kita identifikasi dan dorong agar Daerah kita mempunyai satu komoditas andalan selain beras,” ujar Sosok Mudah yang saat ini menjabat Wakil Bupati Malaka ini.

Baca Juga :  Tak Ingin Malaka Krisis Pangan, Masyarakat Petani Siap Dukung SBS di Pilkada Malaka 2024

Ia menjelaskan, pemerintah harus rutin turun untuk verifikasi pangan lokal di masyarakat petani, sehingga pengembangan diversifikasi pangan lokalnya difokuskan pada beberapa komoditas pangan lokal, yaitu ubi kayu, jagung, sagu, pisang, dan kentang.

“Langkah diversifikasi pangan lokal ini dilakukan melalui pengembangan diversifikasi pangan di malaka yang memang potensi pangan lokal tersebut dapat berkembang dengan baik,” Jelasnya.

Lebih lanjut kata Kim Taolin, di malaka komoditas pangan lokal dapat ditemukan dengan mudah, jadi berdasarkan sebaran produksi pangan, terdapat sentra-sentra produksi untuk komoditasnya.

“Misalnya jagung, ubi kayu dan pisang banyak ditanam di Malaka. Selain itu di malaka ada sagu, banyak yang ditemukan di Malaka ini. Jadi kita perlu kembangkan sehingga masyarakat jangan mengalami krisis pangan. Terutama harus sebarkan traktor untuk olah lahan, sebarkan bantuan bibit dan lainnya,” ujar Bacalon Bupati 2024 ini.

Baca Juga :  Para Petani Sawah di Desa Lakekun Mengeluh Air, Dinas Terkait Tidak Respon

Di sisi lain, harga sembako yang sudah naik drastis ini pemerintah harus konsumsi pangan lokal yang masih relatif ini. Karena pangan lokal seperti umbi-umbian memiliki nilai gizi yang tinggi.

“Oleh karena itu, Kita harus mendorong masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal. Langkah strategisnya dengan meningkatkan produksi di hulu, sedangkan di hilir kita kampanyekan dan edukasi kepada masyarakat bahwa mengonsumsi pangan lokal itu bagus dan menyehatkan,” Pungkasnya.

Redaksi: Arro