Bupati Simon Nahak Berbicara di Talk Show Diversifikasi Pangan Berbasis Kearifan Lokal

Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H., M.H,.

Kabar-malaka.comBupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H., M.H hadir sebagai Pembicara di Talk Show Yang bertema “Diversifikasi Pangan Berbasis Kearifan Lokal” di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu, (1/10/2023).

Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak hadir sebagai pembicara di Talk Show yang yang diselenggarakan oleh PDI Perjuangan dalam Pameran Rakernas IV PDI Perjuangan.

Tak sangka-sangka, PDI Perjuangan Posisikan Simon Nahak yang salah satu kader PDI Perjuangan ini hadir sebagai Pembicara bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2023.

Baca Juga :  Aniaya Rekan Guru, Bupati Malaka Perintah Kadis P&K Copot Oknum Kepsek SDI Betun Kota

Bukan kebetulan terpilihnya Bupati Simon Nahak sebagai pembicara utama. Sebab Bupati Malaka, Simon Nahak dinilai mampu kembangkan program pertanian dalam konsep Swasembada Pangan.

Tampil di Talk Show, Bupati Malaka singgung tentang Brand Beras Nona Malaka dan Fore Lakateu (Kacang Hijau).

Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H., M.H pun memaparkan potensi sumberdaya yang dimiliki Kabupaten Malaka khususnya pada sektor perikanan tangkap, dan budidaya perikanan.

Baca Juga :  Ikut Taji Figur di Pilkada Malaka 2024, SN-FBN daftar ke Tiga Parpol

Selain itu, Bupati Simon juga menyampaikan potensi Komoditi Unggulan lainnya seperti Ubi Kayu, Kacang Hijau, Jagung, Pisang dan kelapa, serta pentingnya pembangunan insfrastruktur pembangunan lainnya.

Atas penerapan Simon Nahak di Talk Show, dirinya dinilai sebagai sosok pemimpin yang sukses yang mampu mengembangkan Pertanian di Kabupaten Malaka.

Dua Merk Buah pemikiran Bupati Malaka tersebut merupakan program unggulannya dalam mewujudkan Swasembada Pangan di Kabupaten Malaka.

Baca Juga :  Indonesia Menjadi Satu-Satu Negara di Dunia Yang Memiliki Jalan Tol Terpanjang di Atas Air

Dalam Talk Show, Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H., M.H mempertujukan cara menggali, menghidupkan dan mempromosikan kekayaan pangan lokal.

Baginya, politik penyeragaman pangan harus dilawan dengan keseriusan negara mendukung kebijakan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal.

Redaksi://Arro