Kabar-malaka.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malaka melalui DinasPertanian menjamin produksi kacanghijaubrandForeLakateu secara gratis. Para petani mengalami keuntungan pasca panen dan penjualan komoditi tersebut.
Petani ForeLakateu asal Desa Alas Selatan Kecamatan Kobalima Timur, Yohanes Mau kepada wartawan, Jumat (22/9/23) mengatakan tidak tahu adanya berita yang melibatkannya sebagai narasumber terkait produksi dan penjualan kacang ForeLakateu.
Kemudian Yohanes mengakui bahwa dirinya sudah berbicara dengan KadisPertanian, drh. JanuariaMariaSeran via telpon whatsApp, dan mengaku kesal dengan pemberitaan karena tidak mengetahui sosok yang berada di hadapanya.
Dikatakannya, dirinya baru saja pulang berburu dari hutan dan bertemu dengan seseorang bertubuh pendek dan kulitnya berwarna putih.
Pembicaraan saat itu, ia pun tidak dimaksudkan untuk diberitakan, karena tidak mengetahui lawan bicaranya seorang wartawan.
“Jujur, Saya tidak kenal dia dan tidak bermaksud untuk dimediakan. Misalkan saya tahu, saya tidak akan omong karena memberitakan juga tanpa seizin saya, ada apa?” Tanyanya
Yohanes mengaku, dirinya tidak kecewa dengan PemkabMalaka dan DinasPertanian karena sudah membantu para petani dengan olah lahan, pupuk, obat dan benih secara gratis.
“Para petani merasa untung, karena sudah panen kacanghijau dan menjual dengan harga yang layak. Panen kacang hijau dijual untuk memenuhi kebutuhan dan dijadikan benih untuk musim tanam berikutnya,” Ujarnya.
Yohanes tidak mempersoalkan produksi ForeLakateu, karena pemerintah sudah membantunya dengan olah lahan gratis, pupuk, obat-obatan dan membuka akses pasar.
Pada kesempatan yang sama, KadisPertanianKabupatenMalaka, drh. JanuariaMariaSeran mengatakan, panen kacanghijau varietas VIMA 3 berlangsung hingga akhir Oktober mendatang.
“Selama masa panen, para petani juga sudah menjual sebagian hasilnya dengan harga yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidup,” Ujarnya.
Dikatakan, para petani tidak rugi, karena kacanghijauvarietasVIMA3 punya keunggulan di antaranya bisa dijadikan benih untuk beberapa kali.
“Musim tanam, tahan cuaca (hujan) dan hasilnya maksimal. Dengan demikian, pemerintah bisa menghemat anggaran pengadaan benih pada setiap musim tanam, petani tidak kesulitan benih dan hasil panen yang maksimal,” Katanya.
Kadis Yeni, demikian akrab dikenal mencontohkan lahan Yohanes seluas 60 are saja bisa menghasilkan produksi kacanghijau kurang lebih 700 kg dan dijual dengan harga yang layak dan nilai mencapai kurang lebih Rp 8 juta.
“Jadi, sebenarnya petani itu tidak rugi, karena terima bersih keuntungan jual kacangHijau-nya,” Tutur Kadis.
Dikatakan, KepalaDinas dapat memastikan para petani tidak akan kesulitan benih pada musim tanam berikut.
“Hasil panen musim tanam satu berhasil ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Hasil panen sebanyak 74, 35 ton dengan stoknya sebanyak 4 ton. Para petani sudah melakukan penjualan dengan kisaran harga yang layak untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi keluarga,” Rincinja.
Dikatakannya, saat launching (kacanghijau) ForeLakateu, produktivitas kacang hijau harusnya di angka 1 ton. Namun, masih berkisar 0, 6 per hektar.
“Kegiatan panen masih berlangsung untuk mencapai target yang ditentukan, dan angka produktivitas paling tinggi di Kecamatan Kobalima,” Pungkasnya. (tim)
Redaksi://Arro
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.