Pekerjaan Rumah Seroja Tetap Berjalan, Marto; Ini Tanggungjawab, PPK; Kita Terus Dorong Untuk Diselesaikan

Kabar-malaka.comPekerjaan Proyek Rumah Bantuan Badai Seroja Tahun 2021 senilai Rp.57.525.000.000 (Lima Puluh Tujuh Miliar Lima Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah) atau Rp 57,5 Miliar itu sementara berjalan.

Terpantau Media pada Selasa, 8 agustus 2023, rumah bantuan seroja tersebut sementara berjalan sesuai perintah PPK, Drs. Gabriel Seran.

Pekerjaan Bantuan rumah seroja yang berjalan diantaranya yang dikerjakan oleh Marto di Dusun Aira’e A Desa Sikun, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.

Baca Juga :  Bantuan Rumah Seroja di Desa Lamudur yang di kerjakan Kuasa Direktu CV. Monte Cristo diduga berkualitas buruk dan tidak sesuai spesifikasi

Rumah bantuan seroja atas nama Marselinus Nahak Fahik sudah terlihat dalam pencooran untuk diselesaikan sesuai target.

Marto yang adalah kontraktor atas rumah tersebut kepada media di lokasi mengatakan, dirinya sudah turunkan materialnya.

“Kita sudah cor dua rumah yang yang di Desa sikun itu, kita usahakan untuk habiskan semua, mulai dari sikun dan beberapa Unit di Desa Oan Mane,” Katanya.

Baca Juga :  Kontraktor CV. Ambala Perkasa Dinilai Tak Becus Kerjakan Proyek Bantuan Perumahan Seroja di Desa Fafoe

Kata Marto, dirinya siap pertanggungjawabkan semua pekerjaan bantuan seroja yang diambilnya.

“Ini tanggungjawab, jadi saya harus menyelesaikan sesuai tanggungjawab saya. Kita usahakan untuk semua harus dihabiskan agar warga bisa masuk dan menghuni,” Ungkapnya.

Sementara, PPK, Drs. Gabriel Seran kepada media bahwa dirinya terus mendorong para kontraktor pekerja rumah bantuan seroja untuk bisa diselesaikan sesuai target.

Baca Juga :  Dukung Bupati dan Wabub Malaka, Kades Gelar Rapat Penetapan Kader Posyandu dan Nakes Desa Oan Mane

“Marto punya sudah berjalan, Hengky juga sudah berjalan. Semuanya harus bekerja untuk selesaikan sesuai target. Teman-teman kontraktor harap dipercepatkan dan mengingat bulan-bulan yang akan datang merupakan musim hujan sehingga disarankan kepada kontraktor untuk mengidentifikasi risiko yang akan mungkin terjadi dan dalam melakukan percepatan tetap menjaga kualitas dan spek pekerjaan,” Pungkasnya.

Redaksi://Arro