Sawah Kebanjiran, Petani Padi di Desa Fafoe Rugi Akibat Titipan Bebenain

Kabar-malaka.comSawah puluhan Hektar Lahan milik Warga Desa Fafoe terendam Banjir Titipan Benenain akibat hujan beberapa hari yang melanda Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Para petani di Desa Fafoe, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka ditaksir merugi sampai ratusan juta. Bahwasannya, 50-60an Hektar Lahan Persawahan yang sudah tertanam padi itu direndam banjir.

Dari 50-60an Hektar persawahan itu diantaranya milik Dominikus Luan, Hubertus Klau, Yosep Bria Ulu, dan Martina Luruk.

Beberapa petani itu ketika ditemui media pada Selasa 18 April 2023 mengungkapkan kebenaran tersebut.

Baca Juga :  Wabup Malaka Serahkan Bantuan Alat Pertanian Kepada Kelompok Tani

Sawah kami kebanjiran akibat luapan benenain di batas kali braku. Jika seperti ini kami bisa gagal panen, sedangkan kami sudah rugi ratusan juta jika terhitung pengeluaran dari kami semua,” Keluh para petani Sawah.

Melihat kejadian seperti ini, para petani di desa Fafoe meminta kepada pihak terkait untuk melakukan tindakan atau kenangan darurat di sekitaran Das Kali Braku untuk menahan Banjir.

“Saat ini musim hujan, dan tentunya banjir sering meluap ketika hujan tak berhenti. Untuk itu kami meminta supaya dari Pemerintah malaka, dalam hal ini Pihak terkait untuk segera melakukan kenangan darurat di sekitaran DAS Kali Braku sehingga saat hujan dan banjir jangan naik sampai lahan kami. Jika tidak kami bisa gagal panen,” Pinta Para Petani Desa Fafoe ini.

Baca Juga :  Pemerintah Desa Oan Mane Gelar Musyawarah Penentuan KPM Bantuan Sosial PKH dan BPNT tahun 2023

Sementara itu, Kepala Desa Fafoe Rofinus Klau, SE Ketika di konfirmasi media mengatakan, bahwa yang diungkapkan para petani itu benar.

“Saya sudah ikut memantau ternyata 50-60an Hektar lahan persawahan para petani saya terendam banjir,” Akuinya.

Dikatakannya, Terjadinya banjir itu melalui kali Braku sehingga lahan para petani saya dapat hingga saat ini belum bisa diselamatkan.

Baca Juga :  Pemkab Malaka Bentuk Tiga Koperasi Pertanian Untuk Menopang Swasembada Pangan

“Setiap musim hujan pasti akan kebanjiran lahan para petani ini. Cara kita mengatasinya kita harus melakukan kenangan darurat di setiap DAS Kali Braku. Untuk itu saya meminta pihak terkait untuk turun dan mengecek sekitaran DAS untuk segera melakukan kenangan, jika tidak hasil para petani saya bisa gagal panen,” Punkasnya.

Redaksi : Arro