Safari Politik Yusril & Manuver PBB sebagai Parpol Non Parlemen

Kabar-malaka.comPartai Bulan Bintang (PBB) di bawah nakhoda Yusril Ihza Mahendra melakukan serangkaian manuver politik dalam menghadapi Pemilu 2024.

Yusril selaku ketua umum PBB menemui sejumlah partai parlemen di tengah hangatnya kandidat capres-cawapres dan koalisi yang masih cair.

“Termasuk di dalamnya juga mendiskusikan tentang pelaksanaan pemilihan umum, juga tentang para tokoh-tokoh kita bahwa partai itu sebagai kawah candradimuka,” ucap Mardiono.

Mardiono mengatakan, tokoh-tokoh itu mereka dorong ke permukaan agar maju dalam kontestasi pada Pemilu 2024. “Garis besarnya itu,” kata Mardiono.

Di saat yang sama, Yusril menyebut bahwa pertemuan kedua partai sebagai simbol agar keduanya tetap eksis dan bekerja sama. Ia mengklaim, pertemuan dengan PPP adalah upaya diskusi agar komunikasi partai Islam berjalan baik.

“Kami memulainya dengan PPP sebagai sesama saudara dan mencapai saling pengertian sangat baik bahwa harus bertukar pikiran, saling bertemu, berdiskusi, bekerja sama dalam menghadapi pemilu yang akan datang, baik pemilu presiden maupun DPR,” kata Yusril.

Menurut Yusril, telah terjadi perubahan besar di tengah masyarakat sejak lima tahun lalu, ketika pemilu presiden dan legislatif yang kala itu diadakan secara serentak.

Baca Juga :  Maria Yulita Mako Seran Bacaleg Perempuan PBB Maju di DPRD Lewat Dapil Malaka 3

“Sehingga, fokus masyarakat lebih kepada pemilihan capres dan cawapres dan biasanya ditanya partai kamu siapa capresnya, siapa yang didukung, sepertinya menentukan pemilih dalam pileg, siapa capres dan cawapres yang diusung oleh partai yang bersangkutan,” kata Yusril.

Oleh karena itu, kata Yusril, PPP dan PBB dalam pertemuan tersebut mendiskusikan sosok yang akan dicalonkan, termasuk bakal didukung. Melihat kekuatan parpol yang ada sekarang, Yusril memprediksi akan ada dua atau tiga pasangan calon dalam perhelatan Pilpres 2024.

“Itu yang kami diskusikan dengan beliau (elite PPP). Tadi apakah tetap seperti sekarang, atau ada formasi baru, atau bagaimana? Kami PBB berharap dengan PPP bisa sejalan dalam menentukan arah pemilihan presiden dan dalam gelaran pemilu yang akan datang,” kata Yusril.

Yusril juga mengklarifikasi tentang pernyataan PPP soal partai setuju proporsional tertutup hanya 2, yakni PDIP dan PBB. Kedua partai tersebut ideologis secara sejarah, sementara partai politik saat ini terlihat pragmatis padahal tetap memegang ideologi.

Baca Juga :  Diusik Partai Lain, Ketua DPC Minta Bacaleg PBB Jangan Getar dan Siap Menepis Segala Tantangan

“Saya klarifikasi bahwa sebenarnya partai-partai lain tentu punya ideologi, apalagi PPP yang sama-sama partai Islam. Jelas ideologinya, tidak ada bedanya dengan PBB begitu,” ucap Yusril.

Yusril berharap kerja sama dengan PPP terus terjalin sampai Pemilu 2024.

“Juga tadi didiskusikan dengan Pak Mardiono ini, kami semua menunggu MK, kapan akan diputus pemilihan tertutup atau terbuka, dan ini kalau diputus April, Mei, kan, sudah pendaftaran. Bagaimana mengatasi keadaan ini, begitu juga formasi pemilihan presiden,” kata Yusril.

Terbaru, Yusril sebagai pimpinan PBB juga bertemu dengan PKB pada Kamis (16/3/2023) di kantor PKB, Jakarta Pusat.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar mengungkap ingin menguji kesaktian Yusril dalam memilih calon presiden mendatang.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menyebut, kesaktian Yusril bahwa setiap capres yang didukung selalu menang dalam pilpres. Seperti Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada Pemilu 1999, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Pilpres 2004 hingga Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada 2019.

“Reunian khusus tadi (saat bertemu secara empat mata antara Cak Imin dengan Yusril Ihza Mahendra). Jadi Pak Yusril ini orang hebat,” kata Cak Imin saat menjamu Yusril dan rombongan DPP PBB di Kantor DPP PKB, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga :  Kunjungi Kejaksaan dan Polda NTT, Jacki Uly Bangun Kemitraan Berantas Masalah Human Trafficking

Cak Imin menambahkan, sejak era reformasi, Yusril sering berperan besar dalam menaikkan seorang tokoh jadi presiden. Oleh sebab itu, Cak Imin ingin tahu siapa yang diperkirakan Yusril jadi presiden usai Jokowi.

Cak Imin membocorkan obrolannya dengan Yusril. Dia menyebut Yusril saat ini belum bisa mengungkap nama capres yang bakal menang. Masih butuh waktu seminggu, kata Cak Imin.

Di sisi lain, walaupun belum bisa memperkirakan capres terbaik 2024 sebagaimana yang disebut Cak Imin, Yusril memprediksi akan ada paling banyak tiga pasangan capres dan cawapres.

Saat ini, lanjut dia, para parpol masih menunggu langkah PDIP menentukan calonnya. “Keputusan dari PDIP itu akan mendorong terbentuknya koalisi yang lain. Dugaan saya mungkin akan muncul paling banyak tiga calon, pasangan calon pilpres yang akan datang,” kata Yusril.

Redaksi : Arro