Kabar-malaka.com – KetuaUmumPartaiBulanBintang (PBB), YusrilIhzaMahendra menemui sejumlah partaiparlemen di tengah hangatnya kandidat capres-cawapres dan koalisi yang masih cair.
Dalam catatan, PBB selama 2023 ini telah menemui tiga parpolparlemen. Beberapa perlahan yang di temui Yusril sebagai berikut;
Pertama, mereka bertemu dengan PDIP pada akhir Januari lalu. Dalam pertemuan itu, kedua partai membahas soal kerja sama Megawati dan Yusril di masa lalu.
Mereka membahas soal kebangsaan hingga soal sistem pemiluproporsionalterbuka atau tertutup yang tengah digugat di Mahkamah Konstitusi.
Safari kedua bertemu dengan PPP. Dalam pertemuan yang digelar pada Senin (13/3/2023), Plt Ketua Umum PPP, Mardiono yang menerima jajaran PBB di bawah komando Yusril langsung membahas soal masa lalu dan kerja sama politik.
Mereka juga membahas soal pelaksaan Pemilu2024. Pertemuan Yusril dengan sejumlah parpolparlemen berbeda dibandingkan saat Pemilu 2019.
Meski saat itu ada pertemuan antar-partai, PBB tidak begitu terlihat saat jelang pemilu. Meskipun tidak begitu terlihat dan belum lolos parlemen pada Pemilu 2019, PBB di bawah komando Yusril memiliki catatan cukup baik dari sisi politik sebagaimana disampaikan Cak Imin.
Selama dipimpin Yusril, PBB berhasil mendapat posisi penting. Misal jadi menteri hukum dan HAM saat pemerintahan Gusdur-Megawati.
Sedangkan di era SBY-JK, Yusril mendapat tempat strategis sebagai menteri sekretaris negara, sementara koleganya di PBB, MS Kaban menjabat menteri kehutanan.
Sayangnya, saat PBB dipimpin MS Kaban, PBB terpental dari parlemen pada Pemilu 2009. PBB tidak mendapat tempat hingga Yusril kembali mengambil komando PBB pada 2015.
Di bawah nakhoda Yusril, PBB menjadi bagian dari tim Jokowi-Maruf dan Sekjen DPP PBB, Afriansyah Noor mendapat jabatan sebagai wakil menteri ketenagakerjaan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif menilai, aksi yang dilakukan Yusril lewat ‘safari politik’ adalah upaya untuk membangun komunikasi politik dengan partai lain, sekaligus membangun citra partai yang hilang di publik. Ia menduga, Yusril tengah bermanuver agar publik kembali mengingat PBB.
“Manuver politik yang dilakukan Yusril bisa saja membangun citra partai di benak publik, dengan demikian PBB secara langsung membangun brand politik dengan mendekati partaipolitikparlemen yang tengah disorot pembicaraan publik. Harapan PBB tentu ingin mendapatkan ruang politik dalam hal mendapatkan perhatian khusus terkait isu-isu terhangat terkait partai politik,” kata Ikhwan.
Ikhwan tidak memungkiri bahwa aksi yang dilakukan PBB demi meningkatkan elektabilitasPBB yang rendah.
Oleh karena itu, perlu manuverpolitik demi merebut simpati publik dan meningkatkan popularitas partai.
Ia tidak memungkiri, keberadaan Yusril membawa pengaruh besar bagi PBB seperti saat pemerintahan Abdurahman Wahid.
Namun, kata dia, PBB saat ini mengalami kemunduran karena tokoh yang sentral seperti Yusril ada di luar pemerintahan. Oleh karena itu, PBB perlu menyiapkan tokoh yang harus diusung pada Pemilu2024.
“Jika salah memilih tokoh, bisa saja PBB kehilangan momentum untuk merebut tiket ke parlemen. Masih lemahnya popularitas dan elektabilitasYusril bisa menjadi tolok ukur masih rendahnya elektabilitas PBB,” kata Ikhwan.
“PBB seharusnya terang-terangan mendukung salah satu nominasi kandidat agar PBB mendapatkan limpahan elektabilitas dari efek ekor jas. Jika salah milih capres, bisa saja PBB makin tenggelam,” Tambah Ikhwan.
Redaksi : Arro
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.