Gara-gara Sampah dan Tebar Aroma Bau Busuk Saluran Kota Betun, Kedua Penjual di PUJASERA Baku Hantam

BETUN, Kabar-malaka.com – Tindakan ini tak patut ditiru para ibu rumah tangga (RT) dan para penjual lainnya. Hanya karena masalah sampah dan Aroma saluran bau busuk si Kota Betun menjadi faktor perkelahian dua Penjual Jagung Bakar di PUJASERA, di Jalan betun, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka 08 Januari 2022 sekitar pukul 17.00 Wita. 

Kasus pertengkaran berujung karena tertumpuk sampah/kotoran yang terletak di PUJASERA Malaka, pas di saluran yang berdekatan dengan Bengkel Motor 2000 yang terlihat kotor dan bau.

Terpantau Media Kabar-malaka.com, kedua Ibu Rumah Tangga ini Melihat sampah yang tertumpuk di dekat mereka, sehingga ibu yang satu mengambil Sapu dan menyapuh karena di omel ibu yang satu akibat tatumpuk sampah tersebut.

Diketahui, kedua ibu yang namanya tidak sempat di kenal saling beradu mulut, ibu yang satu kaki dan lehernya berhias Tato dan ibu yang satunya tak bertato.

Baca Juga :  Walau Sudah Kembalikan BLT, Frida Klau Terlanjur Melanggar Aturan, Bupati dan Wabup Malaka Diminta Harus Profesional Ambil Keputusan

Karena Omelin Ibu yang bertato, Ibu yang bertubuh polos tanpa tato itu mengambil sapu untuk menyapuh kotoran yang ada.

Setelah menyapuh, Ibu yang bertato itu menegur lagi untuk sampah tersebut jangan dijatuhkan, tapi disimpan pada tempatnya untuk dibakar karena kelihatannya kotor.

Sehingga ibu yang bertubuh polos itu menyapuh ke saluran dan tiba-tiba ibu yang bertato itu melemparnya dengan batu.

Karena lemparan tersebut, masalah adu mulut diantara kedua Ibu Rumah Tangga (RT) tersebut makin panas dan maju menuju depan markas ibu yang satu dan memukulnya dengan kaki dan tangan.

Melihat pertengkaran kedua Ibu Rumah Tangga (RT) yang notabene penjual di PUJASERA, sejumlah warga kota betun mendekatkan diri untuk pisahkan keduanya.

Baca Juga :  Diduga Penetapan Desa Umatoos Terpilih Melanggar Hukum, Roni Seran Ajukan Keberatan

Kedua ibu rumah tangga adalah seorang pedagang kaki lima yang berjualan Jagung bakar di PUJASERA, Markas penjualan keduanyapun berkesampingan.

Kejadian yang fatal ini membuat seorang Aktivis asal Kabupaten Malaka Menilai bahwa ini kelalain Pemerintah Kabupaten Malaka. Lebih-lebih Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Ini karena kelalain Pemerintah Kabupaten Malaka, kususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selaku dinas terkait. Saluran ini penuh air dan kotoran, warna airnya hitam, sehingga bau busuknya yang sangat tajam tercium warga di sekitar kota betun. Terlebih para penjual tidak nyaman karena aromanya sangat tidak nyaman. Sehingga terjadi perkelahian anatar kedua penjual itu,” Ujar Aktivis Ando.

Ia menilai, bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  kabupaten malaka tidak fokus pada lingkungan kota betun.

Baca Juga :  Bupati Malaka Support ASN untuk Hidup Bersih dan Sehat

“Dinas DLH sepertinya tidak kerja. Tidur terus, sampai warga berkelahi karena sampah. Orang-orang seperti mereka harus diberikan teguran serius dari Bupati dan wakil Bupati Malaka, sehingga kerja itu serius. Jangan duduk di kantor sampai jam kerja selesai lalu pulang. DLH harus periksa juga lingkungan di kota betun, karena saluran itu sudah sangat bau,” Tandasnya.

Melalui media ini, Ando mengingatkan! supaya Bupati dan wakil Bupati segera memerintahkan dinas terkait untuk melakukan pembersihan di area kota betun, terkusus saluran yang tergenang air dan kotor ini. “Kita tunggu tanggapan Bupati dan wakil Bupati Malaka untuk gerakan Dinas Terkait,” Pungkas Aktivis Unimor ini. (Km/red)