LTI Ajak Warga Dukung DOB Papua dan Tolak Hoaks

Ket Foto: Ketua Umum Laskar Timor Indonesia (Pdt. Ady W. F. Ndiy, M. Th.) bersama anggota di Sekretariat Laskar Timor Indonesia

Kupang,kabar-malaka.com-Organisasi masyarakat Laskar Timor Indonesia (LTI), mengajak warga Indonesia untuk mendukung pembentukan daerah otonomi baru (DOB) di Papua dan beberapa daerah lainnya di tanah air dan juga mengajak warga tolak informasi menyesatkan (hoaks).

Pernyataan sikap tersebut disampaikan langsung Ketua Umum Laskar Timor Indonesia, Pdt. Ady W. F. Ndiy, M. Th., Minggu (24/04), menanggapi situasi bangsa yang terjadi saat ini.

Baca Juga :  Liga Santri Tingkat Nasional Tahun 2022 Resmi di Buka

“Kami mendukung penuh segala upaya program kerja pemerintah, termasuk pembentukan daerah otonomi baru di Papua dan daerah lainnya,” tegas Pdt. Ady.

Menurutnya, pemekaran dan pembentukan daerah otonomi baru merupakan langkah kebijakan pemerintah dalam rangka pemerataan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di daerah-daerah terpinggirkan, khususnya di Papua.

Lanjut, Pdt. Ady, juga mengajak warga untuk merawat situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas) yang tetap kondusif dan mendukung terhadap pelaksanaan pembangunan Indonesia yang semakin maju dan sejahtera.

Baca Juga :  Leo Lelo Ingatkan Kader, Harapan Rakyat adalah Perjuangan Partai Demokrat 

Dirinya berharap warga bijak dan tidak mudah terprovokasi berbagai informasi sesat dari oknum atau kelompok yang sengaja mengadu domba masyarakat dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, baik melalui media sosial maupun berbagai aksi unjuk rasa.

Ia Menambahkan”Sebagai bagian dari elemen bangsa, siap bersinergi dengan aparat keamanan dalam melawan setiap upaya pecah belah bangsa. Bagi kami NKRI harga mati, Pancasila harga mati,”Ungkapnya.

Baca Juga :  Cegah Krisis Pangan, KASAD Dialog Dengan Masyarakat Desa Sillu

Laskar Timor Indonesia memberikan dukungan penuh kepada institusi Polri dalam menjaga kantibmas dan melawan setiap upaya pecah belah bangsa yang berusaha menghancurkan negara kesatuan republik indonesia.