Kupang,kabar-malaka.com-Yayasan Tanpa Batas Adakan pertemuan stakeholder di Kota Kupang yang bertujuan untuk membangun jejaring (networking) dalam mempersiapkan dan menguatkan layanan penanggulangan HIV dan AIDS yang komprehensif di Kota Kupang, Selasa (22 Maret 2022).
Kegiatan yang berlokasi di In & Out Resto ini dihadiri oleh Dinkes Kota Kupang, RSUD S. K. Lerik, KPA Kota Kupang, Klinik VCT Seroja, Klinik VCT Sobat, Puskesmas (Alak, Bakunase, Oesapa, Pasir Panjang, Naioni, Oebobo, Penfui) dengan melibatkan Petugas Lapangan yang terlibat langsung pada proses penjangkauan dan rujukan pada kelompok PSP .
Dalam pertemuan ini turut dipaparkan materi tentang Gambaran program penanggulangan HIV dan AIDS pada kelompok PSP yang dibawakan oleh Cornelius Ratuwalu, S.H
“Target capaian untuk program penjangkauan pekerja seks perempuan (PSP) sebanyak 1902 orang dan dari jumlah PSP yang melakukan test sebanyak 1521 orang sehingga perlu kerja sama yang baik dengan layanan kesehatan”,Ubgkap Koordinator Program ini.
Selain itu juga, ada pemaparan materi mengenai Layanan Kesehatan yang Komprehensif dalam Penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Kupang oleh Agustinus Brewon yang menjadi Narasumber pada kegiatan pertemuan kali ini .
ia menegaskan bahwa layanan terkait penanggulangan HIV dan AIDS menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Dalam menciptakan layanan komprehensif HIV dan AIDS idealnya harus di mulai dari pencegahan, pemeriksaan dan pengobatan di layanan Kesehatan. Bahkan jika ada kasus pasien yang meninggal pemerintah wajib memberikan pelayanan bagi keluarganya”. Tegas beliau
Denimars M. Sailana, S.Sos selaku direktur YTB juga menegaskan bahwa kegiatan hari ini sebagai bentuk koordinasi dengan stakeholder terkait layanan agar penanggulangan HIV dan AIDS pada kelompok Pekerja seks perempuan (PSP) di kota Kupang dapat berjalan secara komprehensif atau berkesinambungan.
“Layanan Kesehatan yang ada di Kota Kupang sudah cukup baik namun perlu ada koordinasi terus menerus sehingga terbangun pemahaman yang sama dalam penanggulangan HIV, mulai dari penjangkauan sampai pada pengobatan, peran YTB akan lebih banyak pada penjangkauan agar kelompok PSP bisa mendapatkan hak layanan kesehatan yang sama dengan masyarakat lainnya”,Tegas Sailana.
dr. Yohanes P. Lisangan dalam wawancara menuturkan kegiatan hari ini sangat baik karena kita dapat berdiskusi terkait hal-hal teknis mengenai pelayanan dan secara layanan sebenarnya sudah siap.
“Layanan sudah siap dan kami mendukung pelayanan kesehatan mengenai HIV dan AIDS, karena kasus ini tidak bisa kita abaikan”. Tegas Kasie Layanan Medis di Rumah Sakit S.K.Lerik ini.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.